Ciri2 Pengapian Api Motor Lemah Dan Mati

Pernahkah motor kalian mendadak mati saat melaju alias mogok atau tiba-tiba mati saat mesin panas,
itu berarti proses pengapian di ruang bakar mesin tidak berjalan sempurna atau bahkan hilang, bicara soal pengapian bukan hanya pada busi saja tetapi juga komponen kelistrikan lainya juga, sistem pengapian sendiri bertugas menyediakan percikan bunga api untuk membakar bensin yang telah terkompresi.

Syaratnya waktu pengapian harus sempurna dan power api harus kuat. kali ini kita kupas khusus pengapian CDI, baik sumber arusnya searah (DC / Aki) maupun bolak-balik (AC / Spull).
Komponen pengapian mulai dari spul atau aki, CDI, Koil, pulser dan busi bila terjadi kerusakan mendeteksinya pakai alat khusus, misalnya pakai Multitester, Spark plug tester atau Ignition tester.

Kita bahas satu persatu sistem pengapian tersebut.

SPULL PENGAPIAN

Spull alias kumparan pengapian menyediakan sumber tegangan bolak-balik (AC), komponen ini khusus untuk pengapian CDI AC. Funsinya sama mirip aki Cuma bedanya tegangannya searah (DC). spull putus atau terbakar tidak mampu memproduksi setrum sehingga bila komponen ini bermasalah maka mesin akan mati total, menunjukan spull terbakar secara fisik nampak gosong, berbeda pada CDI DC yang sumber tegangannya dari aki, bila aki rusak mesin masih mampu dihidupkan asal sistem pengisian masih jalan alasannya yakni suplay listrik digantikan oleh spull yang arusnya terlebih dahulu diubah menjadi arus searah oleh kiprok, perlu diwaspadai bila aki tidak segera diganti sangat berbahaya terhadap CDI lambat laun jikalau dipaksakan tanpa adanya aki maka CDI lama kelamaan akan mati, soalnya arus yang keluar dari kiprok tidak murni arus searah bila dideteksi dengan Osciloscope ( alat ukur tegangan listrik dalam bentuk grafik ) masih terlihat adanya gelombang tegangan AC, cek juga pada baut spull yang mengaitkan spull ke kolam magnet dan pastikan spull terpasang dengan kuat dan benar.


PULSER

Pulser berfungsi mengirim sinyal ke CDI yang lalu akan diteruskan ke koil dan busi, kerusakan pada pulser hampir sama dengan CDI bila belum parah mesin masih mampu hidup tetapi nyala mesin tersendat - sendat, bahkan terkadang mesin mati sendiri saat menempuh jarak 1 sampai 2 kilo meter, lalu mampu hidup kembali tapi sangat susah untuk menghidupkanya lagi, bila kumparan didalam pulser putus maka tidak keluar tegangan sama sekali sehingga listrik yang seharusnya dikirim ke SCR ( Silicon Controlled Rectifier ) dalam CDI terputus, setrum dalam kapasitor tidak tersalur ke koil sehingga mesin mogok, atau mampu juga baut pulser kendor sehingga pulser akan bergoyang saat mesin hidup hal ini akan menjadikan putus nyambungnya sinyal pengapian ke CDI, pulser juga mampu tidak memperlihatkan signal ke CDI karena ujung pulser tertutup gemuk selesai oli yang sudah membeku di dalam kolam magnet sehingga akan menutupi ujung pulser yang nantinya akan menghalangi signal pengapian terhadap CDI, mungkin untuk magnet motor yang terendam oli jarang terjadi hal demikian, tetapi untuk motor yang pulsernya tidak terendam oli mirip motor supra dan motor cina mampu saja terjadi di karenakan ada kebocoran oli dari seal magnet sehingga pulser akan tertutup oli dan banyaknya abu - abu yang masuk ke dalam kolam magnet sehingga abu tersebut akan lengket ke pulser karena pulser tersebut lembap karena bekas terendam oli, sehingga signal pulser ke CDI akan terganggu dan membuat pengapian dari CDI ke KOIL terkadang akan hilang meskipun pengapian dari Spull masih normal.

CDI ada dua ciri khas bila capacitor discharge ignition (CDI) wajib ganti percikan api pada busi hilang sama sekali dan brebet diputaran tinggi. bila duduk kasus pertama menimpa kalian, mesin motor tidak mampu dinyalakan, ada perangkat elektronik dalam CDI yang mati/putus, bila diukur dengan Multitester/Avometer tegangan kabel yang menuju koil hilang sama sekali.

Cara pengetesan :
  1. Setel avometer pada sinus 200 Volt.
  2. Kabel merah avometer dihubungkan ke kabel CDI yang menuju koil.
  3. Kabel hitam avometer dihubungkan ke massa/sasis.
  4. Nyalakan motor/starter motor dengan kick starter, lalu lihat di avometer apakah ada arus/setrum yang keluar atau tidak.
  5. Bila tidak ada maka CDI rusak, dengan catatan arus/setrum dari sepull dan pulser ada yang  mengalir ke CDI. jadi sebelumnya cek dulu arus tersebut, caranya sama mirip di atas, hanya    saja kabel merah avometer dihubungkan ke kabel spull yang menuju ke CDI. Kalau nggak ada avometer, coba saja kabel dari CDI yang menuju koil di sambungkan ke body besi motor, terus starter jikalau ada percikan api berarti CDI masih mampu dipakai, jikalau tidak ada  percikan api berarti CDI rusak, dengan catatan arus/setrum dari sepull dan pulser ada yang mengalir ke CDI.
Berbeda bila putaran mesin tersendat diputaran atas, itu berart koil masih mengeluarkan tegangan tinggi tetapi tak mampu melayani frekwensi tinggi sehingga lompatan apinya terputus-putus begitu gas diturunkan mesin normal kembali.

KOIL

Fungsi koil menjiplak tegangan rendah dari aki atau spull menjadi ribuan kilo volt, komponen dalamnya berisi kumparan primer dan sekunder. menurut petunjuk buku manual kerusakan koil terdeteksi lewat besarnya tahanan kumparan. bila menyimpang dari spesifikasi artinya rusak, standar tahanan kumparan primer (Konektor dengan kabel warna hitam/kuning) 0,4 – 0,6 ohm pada suhu 20 C dan tahanan kumparan sekunder yakni 14,5 – 22,5 ohm pada suhu 20 C.

Lalu apa ciri khas koil sudah wajib ganti. menunjukan koil rusak salah satunya bila mesin panas atau sesudah berjalan beberapa kilometer tiba-tiba api hilang dan mesin mendadak mati, bila koil bermasalah jarang sekali apinya langsung hilang, kebanyakan busi masih melentikan bunga api, tapi lompatannya kecil dan berwarna merah dan yang anggun berwarna putih kebiru-biruan, tidak heran jikalau mesin susah hidup. lalu bagaimana cara mengecek untuk memastikan komponen ini masih baik atau tidak, harus menggunakan multitester dengan standar tahanan yang sudah disebutkan diatas namun jikalau tidak memiliki alat tersebut pengecekan mampu dilakukan sama mirip pengecekan busi, yakni tempelkan kabel koil ke badan mesin lantas starter mesin bila terdapat percikan api jangan buru-buru menyimpulkan koil masih bagus, masih harus dicek ulang dengan memasang busi, bila ternyata tidak ada percikan api berarti koil telah loyo dan sudah tidak berfungsi maksimal.

BUSI

Umumnya sepeda motor yang businya telah aus atau bermasalah akan mati mendadak saat putaran mesin rendah atau saat melaju dalam kecepatan rendah. Saat dinyalakan mesin lama sekali hidup atau mampu hidup dan lalu mati lagi dan begitu berulang-ulang, gejala lain juga kerap ditemui yakni saat laju kendaraan konstan mesin tetap stabil, namun pada saat tuas gas ditarik untuk meningkatkan kecepatan, tiba-tiba mesin brebet atau berpotensi mati. bahkan pada kasus-kasus tertentu timbul suara ledakan dari knalpot bila menemui gejala mirip itu, sebaiknya anda mengecek kondisi busi. caranya lepas busi dari dudukan dan biarkan kabel busi masih tersambung di ujung busi. sesudah itu tempelkan kepala busi di badan mesin dan starter mesin.
Amati dengan seksama, adakah percikan api yang berasal dari kepala busi saat mesin dihidupkan, bila tidak ada berarti isolator dalam busi sudah putus dengan catatan CDI, Koil dan komponen kelistrikan lain dalam kondisi normal, sehingga busi wajib untuk diganti.

0 Response to "Ciri2 Pengapian Api Motor Lemah Dan Mati"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel