Ketahui #10 Penyebab Dan Cara Mengatasi Blog Tidak Di Index Google


10+ Penyebab Deindex Google dan Cara Mengatasinya



Blog anda tidak di index google? Mungkin ada penyebab kenapa blog tidak ada di pencarian google, hal ini sangat menjengkelkan kemungkinan ada penyebabnya deindex oleh google. Dalam mengatasi hal ini perlu memiliki waktu yang sangat lama untuk membenahi memperbaiki blog semacam ini.


Dalam mengatasi blog tidak ada di pencarian google haruslah mengetahui penyebabnya terlebih dahulu.

Apa yang akan terjadi jikalau website atau blog Anda tidak muncul di hasil pencarian Google?


Tentu Anda akan kehilangan trafik dalam jumlah besar, mengingat Google yakni mesin pencari paling populer di dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, penguasaan pangsa pasar mesin pencari oleh Google sangat besar, yaitu 97,09 persen. Yahoo dan Bing hanya menerima pangsa pasar sebesar masing-masing 1,66 persen dan 0,77 persen di Indonesia.


Jika Anda sudah submit URL ke Google, website atau blog Anda memang akan masuk ke indeks Google. Jadi Google mampu melakukan crawling ke website atau blog Anda dan menampilkannya di hasil pencarian.


Sayangnya, ada situasi di mana Google mampu melakukan deindex pada website Anda yang mengakibatkan website Anda tidak mampu muncul di hasil pencarian Google. Artikel ini akan membahas pengertian deindex Google, penyebabnya, dan cara mengatasinya.

Daftar isi tutup

1 Apa Itu Deindex Google?2 Cara Cek Domain Deindex atau Tidak3 10+ Penyebab Deindex Google dan Cara Mengatasinya3.1 1. Duplikat Konten3.2 2. Konten Terlalu Sedikit3.3 3. Keyword Stuffing3.4 4. Link Tidak Natural3.5 5. Cloaking3.6 6. Struktur Markup yang Misleading3.7 7. Domain Kedaluwarsa3.8 8. Server Down
3.9 9. Algoritma Google Berubah3.10 10. Salah Konfigurasi3.11 11. Website Mengandung MalwareApa Itu Deindex Google?


Deindex Google yakni situasi di mana website Anda sudah tidak masuk dalam indeks Google sehingga website Anda tidak akan muncul di hasil pencarian Google sama sekali. Meskipun Anda melakukan pencarian berkali-kali dengan berbagai macam kata kunci, website yang sudah terkena deindex Google tidak akan muncul di hasil pencarian.


Google melakukan deindex untuk mengatakan pengalaman terbaik kepada para penggunanya sehingga mereka tidak akan membuka website yang bermasalah. Deindex Google mampu disebabkan oleh berbagai hal. Biasanya website atau blog melakukan pelanggaran terhadap guideline yang ditetapkan Google, dari rendahnya kualitas konten website sampai indikasi arahan berbahaya di website.

Cara Cek Domain Deindex atau Tidak


Sebelum mengetahui penyebab domain mengalami deindex, lakukan pengecekan dengan cara mengetikkan query “site:namadomainanda.com” di pencarian Google. Anda juga mampu cek apakah artikel Anda mengalami deindex dengan query “site:namadomainanda.com/url-artikel” atau “site:namadomainanda.com judul artikel“.

Apabila muncul list beberapa artikel/ judul artikel yang dicari dari website Anda, dipastikan domain/artikel pada website Anda tidak mengalami deindex. Apabila setelah melakukan cek ternyata domain Anda tidak tampil, maka berikut beberapa penyebab domain Anda mengalami deindex.

10+ Penyebab Deindex Google dan Cara Mengatasinya


Google telah menetapkan guideline untuk memilih kualitas website mirip apa yang layak masuk di indeks Google. Google sangat ketat dalam penetapan guideline ini karena berkaitan dengan kualitas pengalaman penggunanya. Jika hasil pencarian menampilkan hasil pencarian website bermasalah, pengguna Google tentu akan kehilangan kepercayaan terhadap Google.


Berikut 10+ penyebab deindex Google yang harus Anda hindari. Jika Anda pernah terlanjur melakukan salah satu di antaranya, di bawah ini juga dijelaskan bagaimana cara mengatasinya atau pencegahannya:

1. Duplikat Konten


Terdapat dua jenis duplikat konten, yaitu duplikat konten dari website lain dan duplikat dari website sendiri. Duplikat konten jenis pertama yakni saat seseorang menyalin keseluruhan konten dari sebuah website kemudian menerbitkannya di websitenya sendiri. Istilah sederhananya yakni copy-paste atau copas. Google mampu mendeteksi jikalau sebuah konten yakni hasil salinan atau duplikat dari website lain.


Kedua, duplikat konten juga mampu terjadi saat Anda membuat beberapa halaman di website dengan konten yang sama persis. Terkadang hal ini terjadi saat Anda ingin mengupdate konten menggunakan URL baru. Tentu Anda tidak mampu menggunakan dua URL berbeda untuk satu konten yang sama.


Cara Mengatasi:

Solusi dari duplikat konten jenis kedua yakni dengan melakukan redirect 301. Redirect 301 akan mengarahkan URL lama ke URL gres dan mengatakan sinyal kepada bot untuk melakukan crawling ke URL baru.


Anda mampu dengan praktis melakukan redirect 301 dengan menggunakan santunan plugin. Beberapa plugin yang mampu Anda gunakan yakni Yoast SEO Premium atau Redirection.


Untuk duplikat konten dari website lain yakni praktik yang harus dihindari sejak awal pembuatan website atau blog. Selain mengatakan sinyal buruk kepada Google, Anda juga membangun reputasi buruk jikalau mencuri konten orang lain.

2. Konten Terlalu Sedikit


Konten yang terlalu sedikit mampu mengakibatkan deindex pada website atau blog Anda. Mengapa? Karena Google ingin mengatakan jawaban paling lengkap dan solutif kepada para penggunanya. Google menganggap konten yang terlalu sedikit sebagai konten dengan kualitas rendah. Menurut Backlink.io, konten yang ideal setidaknya terdiri dari sekitar 1890 kata.


Cara Mengatasi:

Jika Anda memiliki beberapa konten yang terlalu pendek, sebaiknya tambahkan lagi isi konten Anda selengkap mungkin. Anda mampu memperkaya isi konten Anda dengan menggunakan foto, ilustrasi, infografik, atau bahkan video. Anda mampu mengikutilangkah-langkah cara menulis artikel SEO friendly di artikel ini.

3. Keyword Stuffing


Keyword stuffing yakni praktik SEO lawas yang sudah tidak layak diterapkan lagi. Sepuluh tahun yang kemudian teknik SEO ini mungkin masih efektif. Anda hanya perlu menulis artikel 300 kata dan menjejalinya dengan focus keyword secara tidak masuk logika dan mampu menerima ranking tinggi di hasil pencarian.


Kini Google lebih akil dalam menilai sebuah konten, salah satunya yakni mengecek apakah sebuah konten dijejali keyword secara masuk logika atau tidak. Konten yang dijejali keyword dengan tidak masuk logika akan menerima nilai tidak baik di Google, bahkan kemungkinan terburuknya yakni terkena deindex.


Cara Mengatasi:

Orang-orang menggunakan berbagai macam variasi kata kunci untuk mencari topik tertentu. Anda perlu mengetahui variasi kata kunci tersebut semoga artikel Anda menjadi lebih manusiawi. Anda mampu menemukan berbagai macam variasi kata kunci menggunakan LSI Keyword. LSI yakni singkatan dari Latent Semantic Indexing (Indeksasi Semantik Laten).


LSI Keyword yakni kumpulan kata kunci yang ditemukan di satu topik tertentu dan saling berhubungan secara semantik. Untuk menemukan variasi kata kunci tersebut, Anda mampu menggunakan layanan mirip LSIGraph atauLSIKeywords.

4. Link Tidak Natural


Link building yakni salah satu seni manajemen terpenting dalam SEO. Namun, bukan berarti Anda mampu mengakuisisi backlink sembarangan. Anda perlu mempertimbangkan kualitas website, reputasi, dan indikator lainnya dalam memilih website untuk dijadikan sumber backlink.


Mengakuisisi website sebagai sumber backlink yang salah mampu berakibat fatal. Alih-alih menerima backlink untuk meningkatkan kualitas SEO, website Anda mampu terkena deindex dari Google.


Website mirip apa yang sebaiknya Anda hindari untuk dijadikan sumber backlink? Beberapa jenis website yang perlu Anda hindari yakni private blog network (PBN), situs link farming, dan direktori link.


Cara Mengatasi:
Anda mampu mengecek website-website yang sudah mengatakan backlink ke website Anda menggunakan Google Search Console. Jika Anda menemukan indikasi website yang mengatakan kualitas buruk, sebaiknya segera lakukan disavow sebelum mengakibatkan deindex Google pada website Anda.

5. Cloaking


Secara sederhana, cloaking yakni mengarahkan pengguna Google ke konten atau URL yang berbeda dari yang ditampilkan di hasil pencarian. Misalnya, Anda punya blog kuliner, tetapi saat orang mengklik blog Anda dari hasil pencarian mereka diarahkan ke situs pornografi.


Cloaking biasanya disebabkan oleh serangan hacker. Hacker menggunakan cloaking pada website bertrafik tinggi untuk mengarahkan pengunjung ke situs yang mereka inginkan, biasanya situs spam.


Cara Mengatasi:

Lakukan scanning pada seluruh halaman website menggunakan Google Search Console. Dengan Google Search Console, Anda mampu menemukan halaman bermasalah kemudian membetulkannya.


Sebagai langkah antisipasi, Anda mampu memasang plugin keamanan WordPress mirip WordFence, Shield, dan SecuPress. Selain itu, terapkan berbagai langkah pengamanan WordPress dengan mengikuti panduannya di artikelcara mengamankan WordPress.

6. Struktur Markup yang Misleading


Selain menampilkan judul konten dan meta deskripsi, Google juga memungkinkan Anda untuk menambahkan struktur markup yang berisi harga, review, atau rating mirip di bawah ini:

Struktur markup dan konten yang berkaitan harus sama isinya. Jika struktur markup mengarahkan ke halaman website yang jauh berbeda, Google akan menganggap struktur markup Anda misleading. Kemungkinan terburuknya yakni website Anda terkena deindex Google.


Cara Mengatasi:

Google telah mengatakan panduan bagaimana membuat struktur markup yang baik dan benar. Berikut yakni panduan membuat struktur markup dari Google

7. Domain Kedaluwarsa


Apabila domain Anda sudah anyir dan Anda tidak melakukan pembaruan, secara otomatis domain Anda akan terhapus dari indeks Google.


Cara Mengatasi:

Sebaiknya buat pengingat di kalender untuk memperbarui domain semoga Anda tidak lupa. Biasanya penyedia domain juga akan mengatakan peringatan kepada Anda untuk melakukan pembaruan domain. Di Niagahoster, Anda akan diingatkan untuk memperbarui domain beberapa minggu sebelum domain kedaluwarsa.

8. Server Down

Server yang down dalam waktu lama juga mampu mengakibatkan website Anda terkena deindex dari Google. Hal ini terjadi jikalau saat server down kemudian aktif kembali, tetapi tidak mampu melakukan restore terhadap semua data website Anda. Jadi website Anda akan mengalami delisted atau bahkan deindex.


Cara Mengatasi:

Anda mampu menginstall website uptime monitoring semoga menerima pemberitahuan setiap kali server hosting Anda mengalami down. Beberapa tool website uptime monitoring yang mampu Anda gunakan adalahUptime Robot, Pingdom, danUptime.


Sebaiknya Anda juga menggunakan layanan hosting terbaik untuk mencegah terjadinya server down.Niagahoster yakni penyedia hosting dengan tingkat uptime terbaik, yaitu 99,98 persen per tahun.


9. Algoritma Google Berubah


Perubahan algoritma Google juga mampu mengakibatkan website Anda terkena deindex. Anda mampu terkena deindex jikalau melanggar algoritma terbaru dari Google. Misalnya, stuffing keyword masih berlaku 10 tahun lalu, tetapi kini praktik semacam itu sudah tidak lagi berlaku, bahkan bertentangan dengan algoritma terbaru.


Cara Mengatasi:

Jika Anda menemukan konten di website Anda yang masih belum mengikuti algoritma terbaru Google, segera ubah konten sesuai dengan update algoritma Google terbaru.


Anda harus selalu update soal algoritma terbaru Google. Agar tidak ketinggalan update terbaru mengenai SEO dan perkembangannya, Anda mampu subscribe blog-blog yang membahas SEO mirip Search Engine Journal, Blog Alexa, dan Blog Niagahoster.

10. Salah Konfigurasi


Di salah satu pengaturan Google, terdapat konfigurasi yang memungkinkan Anda untuk menyembunyikan website dari crawling mesin pencari. Pengaturan ini biasanya digunakan para developer untuk membuat website percobaan tanpa diganggu adanya trafik dari hasil pencarian.


Ketika menemukan bahwa website Anda masih deindex, Anda mungkin mampu mengecek konfigurasi ini terlebih dahulu. Mungkin Anda atau administrator lain lupa menonaktifkan konfigurasi ini.


Cara Mengatasi:

Untuk mengatasi duduk problem ini cukup mudah. Buka dashboard WordPress kemudian pilih menuSetting > Reading. Di sajian paling bawah Anda akan menemukan pengaturan mirip ini:

Pastikan untuk tidak mengatakan ceklis di kepingan Search Engine Visibility.

Sumber niagahoster

0 Response to "Ketahui #10 Penyebab Dan Cara Mengatasi Blog Tidak Di Index Google"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel